Senin, 21 April 2014

GREAT WOMEN OF THE LAND BUGIS

Hari ini kita memperingati hari perempuan Indonesia yang dipelopori  oleh R.A Kartini tetapi kita juga harus menelusuri histori tentang perjuangan - perjuangan perempuan hebat lainnya, yang berarti sebelum Kartini banyak perempuan-perempuan Indonesia yang punya peran penting dalam pergerakan dan perjuangan melawan penjajahan Belanda. Dan masih banyak perempuan-perempuan Indonesia yang perannya melebihi peran Kartini. 
Dan perempuan yang sangat ideal untuk jadikan seorang ikon perjuangan serta semangat perjuangan perempuan adalah Siti Aisyah We Tenriolle seorang Datu' Atau Ratu dari Sulawesi Selatan yang memerintah Kerajaan Tanette.
Mungkin ditelinga kita masih sangat terasa asing dengan nama Kitab I La Galigo, atau mungkin  bahkan tidak pernah mendengar sama sekali. Padahal Kitab I La Galigo adalah Kitab terpanjang di dunia dan diakui sebagai salah satu sastra warisan dunia. Kitab yang ditulis sekitar abad 13-15 ini  menceritakan tentang kisah cinta Sawerigading sang tokoh utama beserta adat-istiadat masyarakat Bugis di kala itu yang tersirat didalamnya kerajaan Gowa, Tallo dan Bone didalamnya.
Kitab I La Galigo ditulis dalam Bahasa Bugis kuno yang tidak semua orang bisa memahaminya. Hanya orang-orang tertentu yang bisa memahami sastra Bugis Kuno, yaitu  kaum intelek dan Kaum Priyayi kerajaan Bugis yang perhatian terhadap dunia sastra. Kitab ini ditulis dengan huruf lontara',  huruf Bugis kuno yang sangat berbeda dengan alphabet latin yang kita kenal sekarang.Beliau lah yang menggumpulkan kitab I Laga Ligo sehingga bisa mencuat dan dikenal oleh masyarakat sampai tingkat internasional.
Tidak hanya cerdas dan pandai di bidang Sastra tapi juga beliau sangat pandai bidang pemerintahan dan bidang pendidikan. Dan beliau berhasil mendirikan sekolah bagi rakyatnya. Sekolah tersebut  tidak hanya diperuntukan bagi kaum laki-laki, tetapi juga kaum perempuan. 
Meski kurikulumnya masih sangat sederhana, hanya membaca, menulis dan berhitung tapi pada masa itu  sudah sangat hebat. Karena pada masa itu anak perempuan tidak bersekolah. Beliau lah tokoh yang pertama kali mendirikan sekolah yang menerima murid putra dan putri dalam satu kelas. Beliau berhasil mewujudkan kesetaraan hak pendidikan bagi laki-laki dan perempuan jauh sebelum Kartini dilahirkan. Beliau cuma menginginkan rakyatnya mendapatkan pendidikan, tidak terkecuali perempuan.
Tapi sangat disayangkan  warga indonesia kurang menghargai jasa - jasa beliau ataukah mereka tidak pernah mendengar nama beliau yang begitu sangat berjasa untuk mengangkat harkat dan derajat para kaum wanita dan penyelamat Sastra Bangsa Indonesia khususnya Sulawesi Selatan. 
Dan namanya pun kini hilang tak tersisa, dan sungguh sebuah ironi yang terjadi di negeri ini.

                                                " SELAMAT HARI PEREMPUAN "

Namamu akan tetap kukenang sebagai keturunan Bugis walaupun sejarah memang tidak pernah adil. 


#BOCAHSEBRANK

1 komentar:

quanvanjaglowski mengatakan...

Slots with great features and complaints from the Gambling Industry - Dr.
If you have 강원도 출장마사지 been 삼척 출장마사지 wondering about the Gambling Industry, find out here. Slots with 아산 출장샵 great 계룡 출장샵 features and 광주광역 출장안마 complaints.

Posting Komentar

 
;